Sekedarnja sadja...
oleh Welcome To Semarang, Indonesia pada 07 Mei 2010 jam 21:01
Asem ki, Asem ik umpatan tentang sesuatu yang tidak diharapkan
Atis berarti dingin untuk minuman atau sejuk untuk hawa
Bak-buk artinya Impas, Aku ngilangke motormu, saiki kowe ngrusakake laptopku… wis to … bak-buk to. Artinya Aku ngilangin motormu, kamu ngrusak laptop ku ya udah, impas.
Banger Bau tidak sedap seperti bau amis/ sampah
Blaik suatu ungkapan tentang kekagetan
Blanggem Pohung goreng
Bentengan sejenis permainan kejar-kejaran anak, di daerah lain ada yang bernama jek-jekan
Benthik sejenis permainan anak, di daerah lain ada yang menamakannya Pathil Lele
Brom pit artinya sepeda motor
Congyang sejenis minuman keras khas Semarang
Ceng ceng po sahabat kental
Ciamik sesuatu yang artinya mirip dengan Lheb…
Ciak artinya makan
Ciblek Cilik-cilik betah Melek, istilah untuk kupu-kupu malam ABG
Coa artinya ngomong besar, rasah coa kowe
Coa-Coa menggosip, ngomong membesarkan/ menyebarkan isu atau fitnah.
Datsu sejenis angkutan kota, aslinya merupakan kependekn dari merk kendaraan Daihatsu
nDelalah artinya kebetulan dengan serta merta
Dhenok mbak, gadis dewasa
Denyom berarti perempuan, atau gadis
Gacuk andalan
Gali artinya preman pasar
Galap artinya balap, pit galap artinya sepeda balap…
Gamdho (banyak uang)
Gamjet bokek
Gentho Orang yang ‘memegang suatu kawasan.
Genjot mengayuh, tapi perhatikan konotasi lainnya : digenjot = dipukuli tanpa ampun
Gilo-Gilo penjual aneka jajanan pasar yang didorong dengan gerobak dorong.
Gondhes berarti Geblek (lebih halus dari goblog), namun konotasinya lebih berarti kepala batu, atau keras kepala, atau ‘tidak bisa dibilangi atau dinasihati’ Secara nasional, akhirnya menjadi akronim dari Gondrong Ndeso.
Gombal Mukiyo artinya ngomong gombal alias bohong
Gundul pecengis sejenis hantu yang menyerupai potongan kepala manusia yang sedang meringis…. (didaerah lain disebut gundul pringis)
He eh Iya atau mengiyakan
…. ik akhiran yang menegaskan tentang sesuatu, misal: asem, malah lungo ‘ik
Ita-itu berbuat macam macam… ra mang ita itu kowe= jangan macam-macam
Jes semacam Toss, khas semarang
Jeng-jeng artinya jalan-jalan, contoh,wah nek ngono kudu “jeng-jeng” (jalan-jalan) neng nJohar
Jogjig kendaraan untuk menghaluskan jalan yang sedang diaspal. Bisanya disebut Selender.
Kakekane artinya semacam makian yang artinya **an
Kas panggilan atau sapaan akrab
Kecelik tertipu
Kemaki artinya sombong, besar kepala
Kemlinthi artinya tengil, nakal dan nyebelin. Gayane kemlinthi, gayanya tengil
Kempling mengkilap, seperti baru
Kenang Mas, Perjaka Dewasa
Kenthip berarti jauh banget
Klowor artinya nggak rapih. Biasanya digunakan untuk cara berpakaian.
Komble pelacur
Kongkow berarti nongkrong. Bahasa Indonesia juga tapi sangat familiar digunakan orang Semarang
Koplak berarti goblog atau bodoh, den koplak berarti raden goblog Koya berarti banyak omong tapi gak berani berbuat seperti yang diomongkan (yah semacam Jarkoni, wani ujar ra wani nglakoni)
Kota-kota berarti jalan-jalan ke kota.
Klintong-klintong, jalan-jalan santai di sore/malam hari.
Krenyeh artinya kualitas rendah untuk suatu barang, bisa disamakan dengan ecek-ecek.
Lautan istirahat jam 12 siang buat pekerja
Lheb berarti hebat dan ok, kadang ditekankan jadi Lheb ghodek
Lib/cup artinya mengincar (ngecing) seperti kalau ada sesuatu yang diincar “dolanan kuwi wis tak lib/cup lho”
Luweh artinya lebih
Mak plencing, berarti tiba-tiba menghilang pergi.
Mbeling, berarti nakal atau bandel.
Mbois bergaya sok, gemagus
Mecuthat berarti keluar atau minggat.
Mentu maksudnya metu (keluar)
Mlencing berarti mengambil barang orang tanpa bayar
Moci Minum wedang poci, tapi kalo moci di Simpang 5 bisa punya konotasi negatif
Munggah suatu sebutan untuk menyatakan tujuan ke kota atas, seperti srondol, ngesrep dan Banyumanik.
Mudhun sebutan orang yang tinggal di Candi, Banyumanik, maupun Srondol yang mau ke kota.
Nas semacam pause atau time out untuk permainan anak-anak
Nda sapaan khas semarang, penghalusan dari Ndes
Ndaho artinya sohor/ termasyur
Nhdak Iya menanyakan ‘Apa iya?’
Ndhes sapaan khas semarang, singkatan dari Gondes
Ndesit kata halus dari kata umpatan ndeso. Sebetulnya artinya kampungan atau nggak punya sopan-santun.
NDobol kurang lebih sama seperti Gombal Mukiyo, tapi lebih kasar
NDoyong A Jong Sikap ndoyong yang diperagakan ala Suhu A Jong, jago kungfu jaman dulu dari Semarang.
Ndoyong sesuatu yang miring atau tidak stabil. Rawan jatuh. Bisa untuk orang (karena mabuk), atau benda.
Ngeleh sartinya luwe atau lapar
Ngengkrengan cara orang Semarang untuk menyebut perkiraan biaya. Contoh: Kanggo ngedegake omah aku wis duwe ngengkrengane (Untuk membangun rumah saya sudah punya perkiraan biayanya)
Ngerek, artinya main sinetron silat, Asti Ananta kuwi mulai ngerek jenenge.
Ngenthos artinya menunggu lama sekali. Buah kelapa itu jika sudah tua di dalamnya akan tumbuh biji yang disebut kentos. Ngentos, dari asal kata Kentos. Mbok nganti Ngentos, bis’e ra bakal lewat kene, Wong dalane ditutup. Biar ditunggu sampai lama, bisnya nggak bakal lewat, karena jalannya di tutup.
Nggambus artinya omong kosong, nggedabrus atau bohong
Nggambleh artinya ngomong tong kosong tapi sampai berbusa-busa. Lha Mbok nggambleh sak modare ra bakal dirungokne, biar omong sampai berbusa, sampai mati nggak bakal didengerin.
Nggapleki dari kata dasar gaplek, makanan dari ketela. Intinya tentang makian tentang sesuatu yang berarti telo, atau makanan orang desa, bisa juga artinya kampungan.
Nggedebus artinya omong kosong atau jagoan omong kosong
Nggonduk artinya sama dengan gondok
Ngobrok buang air besar (maaf) di celana
Ngoce minum, tapi lebih dikonotasikan untuk minuman keras
Ngepek artinya mencontek
Nggateli dari kata Gatel, artinya menyebalkan
Nggendera artinya ngetop dan kondang abizz
Ngreyen mencoba/menjajal sesuatu yang baru. Semacam Test Drive lah buat motor.
Njembling artinya buncit. Wetenge njembling= perutnya buncit
Nyebahi dari kata sebah, artinya menjengkelkan
Mbatik artinya menyalin dalam hal ini pekerjaan rumah (PR) sebelum jam pelajaran mulai
Mbojo artinya pacaran
NJeplak artinya asal ngomong
Nyamari keadaan smar. antara kelihatan dan tidak kelihatan namun membahayakan. konteks membahayakan sangat lekat pada arti kata ini. “Ati-ati nda, lewat dalan kono, tikungan ro tanjakane nyamari…”
Nyetut berarti mengambil barang orang tanpa ijin
…ok akhiran untuk menegaskan tentang sesuatu yang telah dilakukan. Misalnya, Aku wis bali ‘ok.
Pak sapaan khas semarang. singkatan dari Bapak (untuk menghormati teman akrab dan menganggap diri sama-sama dewasa).
Pathang berarti laki-laki atau cowok
Pekok bodoh
Pemes artinya pisau silet
Pit kebo sepeda onthel yang udah tua
Piye jal bagaimana coba. Bahasa Jawa biasa yang seringkali digunakan orang semarang.
Piye to kik artinya bagaimanakah ini?
Plinteng berarti ketapel
Plunglap, artinya tiba-tiba menghilang pergi
Ra mang bararti Tidak usah –> ramang wedi = taidak usah takut
Rak Wis menyimpulkan suatu cara yang sebetulnya mudah (mempermudah masalah). Mulih Rak Wis (Pulang aja deh), Diculke rak wis (dilepaskan aja kan beres)
Reka rekae pura-puranya.
Reti reti (singkatan dari ngerti), ora reti aku.
Rewo-Rewo Rame-rame… nggruduk… (biasanya untuk konteks seneng-senang, misalnya makan-makan)
RW Rica Waung, Rica Anjing (wah ini haram banget loh)
Sali berarti juga kaya
Sangar berarti menakutkan. Dalam bahasa Indonesia kata ini juga dikenal, tapi disemarang digunakan lebih familiar.
Sanggong menunggu… — sumbangan pak Wardiman
Sebeh semeh berarti bapak dan ibu
Sebehan suatu ilmu hitam, lebih berarti jimat…
Semawis sebutan halus untuk kota Semarang. Istilahnya bahasa krama nya… Semarang dari kata Aseme Arang, Semawis dari Aseme Awis (Awis berarti mahal/larang atau juga jarang)
Semok berarti seksi dan montok
Sengak bisa berarti berbau apek, bisa juga berarti “ketus” , contoh: “Cah kuwi omongane sengak!”
Shonji, Mantra, dishonji dimantrai
Singsot artinya bersiul
Stin berarti kelereng, Stinan berartio bermainkelereng
Stut artinya sabuk
Surungan minuman penghantar makanan (dalam hal ini digunakan para pemabuk untuk minum-minuman keras sebagai surungan/ mendorong makanan mereka yaitu Rica Waung)
Suk Suk Peng sejenis permainan anak. 2 kelompok anak duduk berjejeran dalam sebuah bangku panjang. Kedua kelompok duduk dalam posisi saling membelakangi. Lalu pada saat yang ditentukan, keduanya mendorong ke arah lawan/ ke belakang. Kelompok yang paling banyak jatuh dari bangku adalah kelompok yang kalah. Suk Suk Peng dari kata di suk (ditekan/berdesakan) gepeng (penyet), karena kedua kelompok saling berdesakan dan yang duduk di tengah/ diantara dua kelompok jadi gepeng.
Tek ke” artinya utekke (Utek ke)…, otaknya. Ungkapan terhadap sesuatu yang tidak masuk akal untuk dilakukan.
Tepu dari kata tipu, artinya omong bohong
Tho Ya… artinya sama dengan “dong” dalam dialek Betawi. Contoh: Sandhale dicopot ta ya… (Sandalnya dilepas dong…)
Tikel artinya kelipatan. Wis tak bayar tikel telu… ya kudune bakbuk to ya… kok nagih terus… (sudah saya bayar tiga kali lipat, seharusnya impas, kok malah kamu tagih terus)
Trek-trekan kebut kebutan
Ujug-ujug, artinya tiba-tiba
Umbul mainan gambar dari semacam kertas karton yang cara mainnya dilempar ke atas (diumbulke)
Undha-undhi artinya hampir sama. Contoh: Aku karo Cah Katro kae umure undha-undhi (Aku dengan anak Katro itu umurnya hampir sama), bisa juga dipakai dalam hal ‘kemungkinan’, MU karo Arsenal yo undha-undhi ndes…
Waung artinya adalah anjing
Wagu, sesuatu yang dianggap nggak oke, dan cenderung katrok. Nah Wagu ini adalah kosa asli dari kata Katrok di Semarang.
Wedhus Balap, sama seperti waung.
Yisto Singkatan dari Yo wis to
Source : Grunge's Corner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar