Gambar dulu: Istananya berbentuk U. Di latar belakang tampak
bukit
Bergota di kanan. Bukit Gunungsawo dan bukit Bongsari
di kiri.
Dua istananya sangat megah dan terkenal. Istana utama di Gergaji terkenal sangat luas, sedangkan istana yang berada di Simongan dikenal dengan keindahan pemandangannya. Istana di gergaji mempunyai luas areal sekitar 200 acre atau sekitar 81 hektar. Membentang dari Simpanglima, Jalan Pandanaran, Randusari, Mugas, Jalan Pahlawan termasuk kompleks Gubernuran dan Polda Jateng, wilayah Gergaji hingga Jalan Kyai Saleh.
Gedung intinya seluas 9,2 hektar, memiliki 200 ruangan, dapur, vila pribadi, 2 paviliun besar dan kebun binatang pribadi. Ia memiliki 40 pembantu dan 50 tukang kebun. Uniknya dia membangun tempat beribadah khusus untuk para pembantunya.
Bagian dalam rumah Oey Tiong Ham
Oey Tiong Ham Memorial Hall
Serambi muka rumah kediaman Oey Tiong ham
Dalam pelelangan sekitar tahun 1883 rumah tersebut jatuh ke tangan Oei Tjie Sien, ayah Tiong Ham. Sayang tak ada catatan tahun berapa bangunan gedung tersebut dibangun tetapi diperkirakan sekitar seperempat abad ke 19. Pada sekitar tahun 1888 Oei Tiong Ham yang pada waktu itu berusia sekitar 22 tahun pindah menempati rumah yang terletak di jalan Gergaji (kini jalan Kyai Saleh) tersebut.
Rumah Kediaman Oey Tiong Ham, Jln. Kyai saleh
(Balai Prajurit yang sekarang digunakan sebagai Kampus STIMIK Provisi)
Source : http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1431947&page=4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar